BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap bangsa pasti memiliki ciri
khas yang mencermin kan kebiasaan bangsa serta kehidupan mereka, di Indonesia karya sastra di bagi menjadi
sangat banyak, menurut mereka para sastrawan,
sastra adalah sebuah jenis tulisan yang memiliki arti dan keindahan
tertentu yang mana di dalam tulisan tulisan tersebut mereka dapat mencurah kan segenap perasaan
nya , mereka juga bisa menggunakan perasaan nya untuk merangkai kata kata indah
serta memuncul kan ide ide cemerlang sehingga nanti nya bisa menghasil kan
karya sastra yang menarik dan di minati oleh khalayak ramai.
Karya sastra tidak hanya dapat di
buat oleh sastrawan sastrawan terkenal tetapi karya sastra juga dapat di buat
oleh orang orang yang tidak berprofesi sebagai sastrawan contoh nya
pelajar,siswa,guru,petani, atau pun masyarakat umum lain nya, karya sastra akan
menjadi indah dan menarik jika sastra tersebut
memiliki sebuah keistimewaan yang menonjol dan berkesan.
Pada akhir tahun 20-an dan akhir
tahun 45-an sastra di Indonesia mengalami perubahan sedikit demi sedikit, apa
yang menyebab kan perubahan tersebut ? mengapa pada setiap tahun sastra
mengalami perubahan dari sebelum nya ?
kemudian apa kah faktor faktor yang menyebab kan perubahan yang sedikit
menonjol tapi perbedaan nya sangat
tampak dan sangat terlihat ?
File Lengkapnya
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang Masalah
Jenis
puisi di Indonesia sebagai kreasi manusia selalu berkembang dari masa ke masa.
Perkembangan puisi merupakan refleksi pemikiran penyair dalam menyikapi zaman,
sekaligus menyikapi perpuisian itu sendiri. Akan tetapi, walaupun puisi berubah
menjadi seribu macam bentuk, ada yang tetap melakat dalam puisi sebagai
hakekatnya, yaitu menyampaikan sesuatu secara langsung. Hal itu merupakan
pemikiran Riffaterre (lewat Sarjono, 2001:124) bahwa “a poem says one thing and
means another”.
Di
Indonesia, puisi telah mulai ditulis oleh Hamzah Fansuri dalam bentuk syair
Melau dan ditulis dengan huruf Arab di akhir abad ke-16 atau awal abad ke-17
(Ismail, 2001:5).
Ahli-ahli
sastra banyak yang membedakan dan membagi perpuisian Indonesia menjadi puisi
lama dan puisi baru. Namun, apa yang disebut puisi lama itu masih tetap
diapresiasi dan diproduksi sampai saat ini. Disamping itu, puisi baru juga
tidak bisa melepaskan puisi lama karena ia bisa jadi ilham yang penuh keindahan
untuk digarap.
1.2.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui definisi/
pengertian puisi.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur puisi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis puisi.
4. Untuk mengetahui yang membedakan
puisi dengan prosa
File Lengkapnya
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Budaya indonesia memang sangat beragam dan hal itu
akan tampak dalam khazanah sastra indonesia yang terwujud dalam sastra-satra
daerah diseluruh nusantara. Mitos sebagai salah satu bagian dari sastra bagian
dari daerah banyak mengandung nilai budaya, nilai estetika, nilai moral, dan
nilai konsepsional.
Esten dalam Djakfar (1987:8) menyatakan bahwa
nilai-nilai estetika dijumpai dalam bentuk (struktur) dan isi(tema dan amanat)
cerita. Nilai moral akan terlihat dalam sikap terhadap apa yang diungkapkan
dalam sebuah cipta sastra dan dalam cara bagaimana mengungkapkannya. Nilai
konsepsi akan terlihat dalam pandangan pengarang secara keseluruhan terhadap
masalah yang akan diungkapkan dalam cipta sastra.
Mitos adalah cerita suat bangsa (sku/daerah/rakyat) tentang dewa dan pahlawan
zaman dahulu yang mengndung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia
dan bangsa itu sendiri. Yang mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan
cara gaib(Depdikbud.1990:588).
Dalam alam dan kehidupan mitologis tidak terlihat garis pemisah yang tegas
antara manusia dan alam atau antara subjek dan objek, bahkan adakalanya
manusia manusia belum dapat disebut subjek. Terbentuknya mitos bermula dari
pikiran manusia yang tidak mau menerima begitu saja semua fenomena alam yang
ditangkap oleh akal dan pancaindra. Karena dorongan naluri yang amat kuat,
pikiran manusia itu ingin mencari sesuatu yang dianggap lebih kongkret daripada
kenyataan duniawi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Karya sastra melukiskan keadaan dan kehidupan sosial
suatu masyarakat. Peristiwa-peristiwa, ide, dan gagasan serta nilai-nilai yang
dimanfaatkan pencipta melalui tokoh-tokoh cerita. Sastra mendefenisikan manusia
dari berbagai aspek kehidupannya sehingga karya sastra berguna untuk mengenal
manusia, kebudayaan serta zamannya.
Kebudayaan yang tumbuh dan berkembang yang didukung oleh
masyarakatnya turut memegang peranan penting sebagai potensi sumber kebudayaan
bangsa yang juga merupakan sumber potensi bagi terwujudnya kebudayaan nasional
Indonesia.
Sastra daerah dapat pula memberikan gambaran tentang
sistem budaya masyarakatnya. Situasi pada zamannya hingga akhirnya dapat
digunakan sebagai modal apresiasi oleh anggota masyarakat untuk
mengkaji, memahami serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sastra daerah yang merupakan hasil budaya yang sejak
dahulu tumbuh dan berkembang di setiap daerah di Indonesia perlu mendapat
penanganan yang serius agar nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat
dilestarikan terutama dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan masyarakat
Indonesia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya. Di mana manusia merupakan subjek
utama dalam pembangunan maka itu perlu dikembangkan kualitas dan
kemampuannya agar sadar dengan nilai-nilai budaya serta eksistensinya sebagai
warga negara yang punya tanggung jawab untuk ikut ambil bagian dalam
pembangunan.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Kusman Mahmud (1986:70)
tidak disangsikan lagi bahwa pengenalan yang berlangsung alami terhadap sastra
daerah akan menimbulkan endapan budaya kokoh bagi pengenalannya, disamping
menimbulkan rasa persatuan yang pekat antar daerah, tentu saja dalam kaitan ini
jangan dilupakan nilai-nilai estetisnya dan nilai pekertinya yang terkandung
dalam sastra yang bersangkutan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sastra
sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari kebudayaan, usianya
sudah cukup tua. Kehadiran hampir bersamaan denga adanya manusia, karena ia
diciptakan dan dinikmati manusia. Sastra telah menjadi bagian dari pengalaman
hidup manusia, baik dari aspek manusia yang memanfaatkanya bagi pengalaman hidupnya,
maupun dari aspek penciptanya, yang mengekspresikan pengalaman batinnya ke
dalam karya sastra.
Ditinjau
dari segi pencipta ( pengarang dalam sastra tulis dan pawing atau pelipur lara
dalam sastra lisan), karya sastra merupakan pengalaman batin penciptanya
mengenai kehidupan masyarakat dalam suatu kurun waktu dan situasi budaya
tertentu. Di dalam karya sastra dilukiskan keadaan dan kehidupan sosial suatu
masyarakat, peristiwa-peristiwa, ide dan gagasan, serta nilai-nilai yang
diamanatkan.
Sastra
rakyat ialah kesusastraan yang lahir dikalangan rakyat. Pada lazimnya, sastra
rakyat merujuk kepada kesusastraan rakyat dari pada masa lampau, yang telah
menjadi warisan kepada sesuatu masyarakat. Sastra rakyat adalah sebagian
daripada kehidupan budaya bagi masyarakat lama. Misalnya, dalam masyarakat
Melayu Lama cerita rakyat merupakan satu bentuk hiburan yang penting untuk
orang kampung cipta lewat tokoh-tokoh cerita. Sastra mempersoalkan manusia
dalam berbagai aspek kehidupanya, sehingga karya sastra berguna untuk mengenal
manusia, kebudayaan serta zamannya.
File Lengkapnya