BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Cinta merupakan sumber dari
hubungan antara Tuhan dengan ciptaan-Nya, yakni manusia dan alam semesta. Oleh
karenanya cinta menjadi tema yang sangat penting. Mencintai Tuhan tidak
dilarang dalam islam, bahkan dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang
menggambarkan cinta Tuhan kepada hamba dan cinta hamba kepada Tuhan. Ayat 54 dari
surat Al-Maidah “Allah akan mendatangkan suatu umat yang dicintai-Nya dan orang
yang mencintai-Nya”. Selanjutnya ayat 30 dari surat Ali Imron menyebutkan “katakanlah
jika kami cinta kepada Tuhan, maka turutlah Aku, dan Allah akan mencintai
kamu”.
Kisah-kisah sufistik
berkaitan dengan kedekatan seorang hamba kepada zat Allah. Menurut Sayyed Husein
Nasr, bahwa tingkatan islam yang tertinggi adalah islamnya kaum sufi (gnostik
atau Irfan) yakni orang-orang yang telah mencapai dekat dan berada dekat dengan Allah. Bagi kaum sufistik, tujuan
hidup adalah sang pencipta yaitu Allah, karena itu mereka memandang dunia dan
segala kenikmatannya adalah tiada nilainya, ini memang dunia setiap orang. Mereka
yang telah mencapai derajat ini adalah mereka yang telah mencapai tingkat
tertentu dalam dunia tasawuf yang dikenal dengan waliyullah (Amin, 2008:233).
Download File Lengkapnya Di sini
0 komentar:
Posting Komentar